Apa pandangan anda tentang
pesantren dan penghuninya? Yang jelas pesantren adalah dimana seorang anak dikirim orang-tuanya dan
berpisah jauh dari kampung halaman dan mau tak mau melupakan masa remaja dengan
gaya hidup yang dikoar-koarkan media Televisi dengan membawa jargon “kebebasan
berekspresi” dan wajib tunduk kepada aturan-aturan pesantren.
Selama ini,
selain aktif menjadi Blogger saya juga berstatus sebagai seorang santri yang
nyantri di salah satu pondok dipesantren terbesar di Kalimantan Selatan bernama Pondok Pesantren Al-Falah Banjarbaru.
7 tahun nyantri di sebuah pesantren
tentu bukan perkara gampang dan bisa dijadikan sebuah cerita pendek dalam
sebuah buku. Hal inilah yang saya ingin saya tuliskan nantinya di blog ini jika
selesai nyantri yang tinggal 40 hari saja saya akan tinggalkan tempat dimana masa remaja saya telah
habiskan..
Mungkin nantinya diblog ini saya akan ceritakan hal-hal unik dan menarik
yang tak dapat anda rasakan kecuali anda pernah merasakan yang namanya sekolah
pesantren seperti saya. Pengalaman saya 7 tahun akan saya jadikan memoar dalam
blog ini.
Seperti yang anda ketahui blog ini sendiri temanya agak “nyampur-nyampur” dan tak berorientasi kepada satu topik saja. Oleh karena itu sebentar lagi, saya akan mengisi blog ini dengan pengalaman-pengalaman seru dan unik mulai ketika saya “dijebak” bokap untuk nyantri hingga perkenalan saya dengan dunia Internet khususnya Blogging dan tentunya bertahan tujuh tahun nyantri.
Seperti yang anda ketahui blog ini sendiri temanya agak “nyampur-nyampur” dan tak berorientasi kepada satu topik saja. Oleh karena itu sebentar lagi, saya akan mengisi blog ini dengan pengalaman-pengalaman seru dan unik mulai ketika saya “dijebak” bokap untuk nyantri hingga perkenalan saya dengan dunia Internet khususnya Blogging dan tentunya bertahan tujuh tahun nyantri.
Anak sendiri lagi makan... |
Sekedar informasi, dipesantren tak ada
yang namanya Internet yang digunakan untuk santri. Sehingga aktivitas
online pun harus “berani” keluar pondok untuk mencari warnet terdekat dengan
cara minta izin Ustadz atau pun kabur “meloncat pagar”.
Pertamax Gan. |
Siangnya sekolah "SMA" |
Ditahun ketujuh saya nyantri saya bawa
laptop kepesantren, Laptop yang saya bawa mungkin bisa disebut hadiah kedua saya setelah dibelikan satu set komputer dua
tahun lalu. Padahal dipesantren sendiri jangankan membawa hape,
radio sendiri kalau ketahuan pasti akan disita dan diancam akan diberhentikan
jika ketahuan membawa barang elektronik kembali.
Teman Sekelas |
bukan tanpa alasan sih saya membawa laptop kepesantren, Dikarenakan status saya sebagai santri senior dan juga anggota osis pesantren dalam menjabat bidang minat dan bakat santri. Komputer atau laptop tentu menjadi barang yang sangat diperlukan untuk mengurus organisasi kesantrian.
Rapat OSIS |
Satu tahun
membawa laptop mempermudah saya untuk mengetik
posting, mentest software, bikin majalah santri, mengetik proposal, utak-atik, dan
hal-hal lain yang tak berguna seperti nonton film bareng dengan ajakan teman
untuk menggunakan Laptop sendiri sebagai pemutar film, main game, bikin musik,
pokoknya eksperimen banget sama Laptop sendiri.
Sok-sokan sama Laptop sendiri. |
40 Hari lagi saya akan meninggalkan
dunia kepesantrenan. kitab kuning, ikan
asin, sholat berjamaah, 24 jam sosialisasi dalam satu asrama, naksir penghuni
sebelah (santriwati), kabur kewarnet, disangsi dengan rajaman sajadah dari senior,
makan bareng, becanda bareng, dengar ustadz baca kitab, kudisan, dll. Tentu
akan menjadi pengalaman yang akan saya bagikan diblog ini. Insya Allah.
Dibawah ini Cuma sekedar sharing gambar aja, silahkan dinikmati sepuasnya
Dibawah ini Cuma sekedar sharing gambar aja, silahkan dinikmati sepuasnya
Nb: Buat Syafrida, terima kasih banyak atas kiriman paket
Installer Linuxnya kepesantren! Ane bingung ng-Installnya, sista?!
As posted in April 2010
As posted in April 2010