Ulangan 10 hari yang terakhir kalinya saya laksanakan berakhir sudah. Meski dunia takkan berubah, saya ingin menyampaikan bahwa hari ini gue gak lagi masuk kekelas sarungan sambil bawa kitab kuning. Bisa dibilang "Saya bukan Santri lagi."
Dikarenakan saya telah keluar dari dunia pesantren dan akan masuk kedalam lingkungan masyarakat luas. Saya pun terpikir bagaimana caranya untuk bisa eksis didunia luar saat ini. Salah satunya yang saya paling tau "Harus punya HP." Sekarang masyarakat luaskan dari kalangan atas sampai bawah memiliki benda persegi empat ini. Semua sepakat, hape bermanfaat dalam menjalin komunikasi dan silaturrahmi, yaelah kayak iklan aja bahasa saya.
Untungnya bokap dirumah memahami kehendak sang anak, ketika sang anak pulang kerumah. Betapa terkejutnya saat bokap berkata;
"Nak, bapak belikan hape baru tuh...:" Gw kegirangan, tak perlu mengeluarkan uang dan hp sudah disiapkan, mungkin sebagai hadiah atas kesabaran untuk tak memiliki hp selama 7 tahun.
"Blackberry? iPhone? atau Nokia N Series terbaru?" Pikir gw. Setelah gw amati ternyata hape baru itu adalah Nokia 6600 bekas, dibawah penampakannya.
Saya gak sedih sih, tapi saya sempat berharap banyak kalau hapenya memang baru beli, ternyata tidak.
Ini adalah sedikit review NOKIA 6600 punya saya:
Hp gemuk yang dibilang teman saya sebagai "Hp Doraemon" berkamera Vga dan bersistem operasi Symbian versi 3*ketinggalan zaman, sekarang udah masuk versi 4. 7 tahun lalu harganya hampir 2 jutaan dan sempat ngiri sih sama temen yang nekat bawa hp ini kedalam pondok, kalau disita rugi berapa,,, Ketika saya tanya berapa beli hape ini, bokap bilang "Tuh adek kamu beliin, dia beli sama temennya cuman 100 ribu doang.
Murah sekalii, dilihat dari fisik hp, ada sedikit kerusakan dilensa kameranya. Retak. Ckckckck, tapi masih bisa ngambil kamera kok. Dari performa, hape ini masih bisa dijalankan "ASAL NYALA", sayangnya nih hapenya manja minta ampun, sehari gak dicharge, ya mati. Baterainya mulai ngedrop. Sedikit pengalaman dengan hape baru ini:
Sempat saya bawa kepondok waktu ulangan kemaren, terus coba sms-an sama santriwati yang nekat juga bawa hape. Niatnya sih iseng-iseng disebelah, gila,.. Saya langsung ditaksir lho*saya ceritain ntar kisahnya.
Hape ini hampir gak punya nyawa alias rusak diakibatkan kecerobohan saya dalam memperlakukannya. Hpnya kebanjiran pas saya wudhu, hp-nya saya letakkan dikantong. Ketika membungkuk, tuh hape jatoh kegenangan air,,,zrlttt,tztltlrlr,,,,*suara konslet....Hapenya mati....Waduh. Untungnya nyawa tuh hape saya bisa terselamatkan. Inti postingan ini:
Hape ini bakal jadi peneman hidup saya dalam mengarungi arus derasnya informasi telekomunikasi*mulai ngawur karena bingung akhir-akhir ini post hal-hal yang tak berguna.
As Posted in 5 May 2010 (Ditulis ketika baru saja lulus pesantren, ditemukan ditumpukan file draft blog wordpress)