Manusia adalah binatang yang dapat saling berbicara, dengan akal pikirannya manusia bebas menyatakan pendapatnya. Semua itu adalah sebab dari apa yang manusia lihat, dengar, rasa dan hal-hal lain yang yang mereka pelajari sepanjang hidupnya. Tentu saja, apa yang mereka alami dapat mereka jadikan pemikiran-pemikiran yang disertai pendapat-pendapat yang ingin mereka mereka tuliskan atau sampaikan kepada manusia lainnya.
Dengan bertambahnya pendapat-pendapat yang dihasilkan oleh manusia, tentu tak lepas dari persamaan dan pertentangan dari pendapat itu sendiri. Selain itu, pendapat juga menghasilkan hasil bentuk nyata dari apa yang disebut bernama “Kebebasan”. Dengan kebebasanlah orang berani menyatakan pendapatnya. Tentu saja, ada juga sebagian yang menyembunyikan pendapatnya sendiri.
Apa yang dihasilkan oleh sebuah pendapat tentu saja menghasilkan sebuah tindakan, entah itu pendapat baik atau buruk, hasilnya akan menimbulkan pro dan kontra disertai idealisme yang berlawanan. Ketika dihadapkan dengan sebuah kebebasan untuk menyatakan pendapat, kita tentu akan menghadapi kebebasan bertindak. Dan inilah satu sifat dari yang namanya “Kebebasan”
Sebagai manusia yang berakal yang membedakan dirinya dari binatang yang memperturutkan hawa nafsunya, binatang memang tak bisa menyatakan pendapatnya tapi bisa menyatakan tindakannya. Sedangkan manusia bisa menyatakan keduanya, tapi tak semuanya bisa dinyatakan dengan bebas. Ketika kebebasan berpendapat melahirkan kebebasan bertindak, adalah akibat dari sebuah kebebasan yang mana kebebasan itu sendiri menghasilkan kebebasan lain yang berujung kepada sesuatu yang terakhirnya.
As posted in 7 May 2009 ;