Setelah gue melihat fenomena anak-anak remaja Indonesia yang malas menulis dan tentu membaca. Gue melihat ada beberapa hal yang menjadi alasan mereka untuk tidak mau menulis.
Menulis disini dalam artian menulis untuk pendidikan dan pengetahuan, bukan menulis sesuatu yang tidak penting seperti menulis cerita hidupnya disitus-situs jejaring sosial.
Jadi, inilah beberapa alasan remaja malas menulis.
1. Dicekcoki dengan hal-hal yang berhubungan dengan kebendaan, seperti dianggap keren punya BB, Hp, sehingga mereka memikirkan bagaimana memiliki sebuah benda, bukan mempelajari pengetahuan dan menuliskannya.
2. Menulis hanya untuk buang-buang waktu dan percuma dan tentu saja tidak dianggap gaul. Memang jika kelihatannnya begitu, menulis membuat seseorang jarang bergaul. Padahal, jika para penulis berkumpul dan mereka berdiskusi. Apa bedanya remaja sekarang yang suka bergosip tentang idolanya.
3. Menulis memeras otak. Benar sekali pernyataan ini, saya sendiri menulis artikel ini sedang memeras otak bagaimana merangkai huruf dan kalimat. Tetapi walaupun memeras otak, tentu saja yang saya harapkan otak ini bisa jalan sesuai yang diharapkan Tuhan dan digunakan sebagai mana mestinya.
Menulis disini dalam artian menulis untuk pendidikan dan pengetahuan, bukan menulis sesuatu yang tidak penting seperti menulis cerita hidupnya disitus-situs jejaring sosial.
Jadi, inilah beberapa alasan remaja malas menulis.
1. Dicekcoki dengan hal-hal yang berhubungan dengan kebendaan, seperti dianggap keren punya BB, Hp, sehingga mereka memikirkan bagaimana memiliki sebuah benda, bukan mempelajari pengetahuan dan menuliskannya.
2. Menulis hanya untuk buang-buang waktu dan percuma dan tentu saja tidak dianggap gaul. Memang jika kelihatannnya begitu, menulis membuat seseorang jarang bergaul. Padahal, jika para penulis berkumpul dan mereka berdiskusi. Apa bedanya remaja sekarang yang suka bergosip tentang idolanya.
3. Menulis memeras otak. Benar sekali pernyataan ini, saya sendiri menulis artikel ini sedang memeras otak bagaimana merangkai huruf dan kalimat. Tetapi walaupun memeras otak, tentu saja yang saya harapkan otak ini bisa jalan sesuai yang diharapkan Tuhan dan digunakan sebagai mana mestinya.