Disebuah rumah yang biasa-biasa saja, ada seorang anak yang terlihat di omeli oleh kedua orang tuanya, sang anak hanya tertunduk terdiam, memikirkan apa saja yang telah dia perbuat dengan menanggung penyesalan kenapa harus melakukan sebuah kesalahan.
"Mau jadi apa kamu?!" Begitu kata mereka menutup omelan dimalam itu.
Mungkin fragmen kejadian diatas pernah terjadi pada setiap anak yang pernah melakukan kesalahan fatal dimata orang-tuanya, sikap orang tua yang menginginkan anaknya menjadi seperti yang mereka inginkan membuat kalimat ini begitu jamak terdengar disetiap omelan.
Mau jadi apa kamu!? Sebuah pertanyaan yang menusuk buat anak yang masih sadar ingin berbakti kepada orang-tuanya. Jika tidak sadar, lain lagi ceritanya dan ini hanyalah dianggap sebagai penggalan kalimat tak bermakna dan angin lalu.
Dalam kalimat tersebut ada kesimpulan atas perbuatan seorang anak dihadapan orang-tuanya dan tentu saja pertanyaan yang tertuju kepada apa saja mereka telah mengarahkan dan mendidik anak mereka. Jika yang dimaui sang anak adalah keinginan orang-tuanya, patutlah orang-tuanya bersyukur punya anak yang patuh seperti itu. Dan adapun jika sebaliknya, mereka akan tetap mengatakan hal yang sama terhadap sang anak kapan saja dengan kesempatan yang berbeda. U No lah maksudnya ;)