Sekarang mungkin Internet merupakan salah satu media massa yang sudah bisa dinikmati hampir semua kalangan, tetapi keberadaannya belum bisa menggeser kedudukan media televisi dan radio. Meskipun Internet sudah mempunyai fitur keduanya, orang masih lebih suka menggunakan perangkat konvensional.
Berbicara masalah media televisi dan radio, mungkin hanya televisi sajalah yang masih digunakan orang kebanyakan untuk mendapatkan informasi dan hiburan, adapun radio bisa jadi hanya segelintir orang yang menikmatinya. Benarkah begitu? Hal ini yang akan kita diskusikan.
Kenapa masih mendengar radio?
Gw personal jarang mendengar radio; malah hampir tidak sama sekali. Tetapi pernah terlintas dibenak gw kenapa radio masih diperlukan dan kenapa media ini masih bisa bertahan, ada beberapa alasan yang benak gw sendiri menjawabnya.
- Dengan radio, tidak perlu susah-susah mempelototi layar kayak nonton televisi. Jadi pekerjaan bisa multi-tasking. Kan dulu ada ceritanya orang belajar sambil denger radio, masak sambil denger radio, kerja sambil denger radio. Jarang ditemukan orang melakukan 2 aktivitas bersamaan ketika menonton televisi kecuali orang online yang jadikan tv sebagai suara background pas gak ada siapa-siapa dirumah.
- Dalam transportasi, hanya radio yang memungkinkan untuk dinikmati. Logikanya, kalau sedang nyetir hanya telinga saja yang tidak benar-benar konsentrasi, sehingga media ini bisa didengarkan ketika berkendaraan, meskipun sudah ada fitur Music Player dan ipod yang bisa menggantikannya.
- Radio mempunyai niche dan selera tertentu. Tentunya tidak seperti televisi, stasiun radio mempunyai fan loyal masing-masing. Misalnya, radio yang selalu memutar lagu dangdut kebanyakan pendengarnya orang tua. Radio yang memutar lagu-lagu terbaru tentulah pendengarnya anak muda kebanyakan selain mereka bisa kirim-kirim salam dan request lagu tentunya. Ada lagi radio yang isinya tentang berita dan talkshow doang, kemungkinan yang dengar adalah orang yang kebetulan pas nyari channel ketemu stasiun radio ini atau juga orang yang masih belum punya televisi.
- Radio masih murah meriah dan flexible; siapapun masih bisa mendengarnya, hampir setiap ponsel dan media player ada fitur radionya dimana memang radio masih punya pendengarnya. Belum lagi orang yang punya radio player dipedesaan, mereka masih bisa menikmati radio ketimbang televisi. Hiburan murah meriah dan gak perlu banyak buang-buang watt listrik.
- Radio sebagai media alternativ, tentu saja. Ketika mati lampu atau orang bosan dengan playlist lagunya, mereka beralih keradio. Jika sudah familiar dengan karakteristik sebuah stasiun radio, mereka akan jadi fans loyal dan tetap stay tune di Qorimenulis.fm , hehe..
In the end, radio masih digunakan. Oleh karena itu mari kita diskusikan, kenapa orang masih mendengar radio. Ditunggu tanggapannya.