Gw baru aja naik bis antar provinsi, 8 perjalanan ditempuh diisi dengan bengong, corat-coret, dan gw hmpir gak bisa tidur. Kalaupun ketiduran, kaki udah mw mati rasanya karena kesemutan. Didalam bis, pikiran gw gak berada disana. Tapi dari atas langit dengan terus mengikuti kemana berjalan.
Dari atas langit, gw melihat orang yang mempunyai tujuan berbeda namun mempunyai arah yang sama.
Hal ini gw membuat gw mikir kalau hidup kita itu kayak didalam bis. Ada yang menikmati perjalananya, ada yang kesusahan sama tempat, sampai yang gak bisa tidur kayak gw.
Sejak ditemukanya jendela bis, mungkin benda itulah dimana orang sukses bisamemikirkan kehidupan, baik kehidupannya ataupun kehidupan orang lain.
Dengan melewati berbagai jalan, entah itu jalan lurus, mulus,berliku dan berbatu.
Potret kehidupan bisa dilihat dari bis,dimana kita bisa mengambil sudut pandang kit sendiri atau dari orang lain dengan menila betapa beruntung atau suck-nya hidup yg dimiliki manusia.