Masih ingat dengan booming usaha wartel diseluruh penjuru kota di Indonesia dipenghujung 90 an? Saat itu usaha ini banyak digemari kalangan usaha menengah keatas dan banyak digunakan oleh masyarakat. Mengingat keadaan saat itu sedikit sekali pengguna hp dinegara ini yang hanya segelintir orang saja yang mampu membeli perangkat gengam tersebut sebagai benda yang termasuk berkelas untuk pandangan masyarakat saat itu.
Seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi, harga hp pun melonjak turun dan menawarkan banyak kemudahan yang tak ada pada hp generasi pertama, seperti SMS,MMS, dan fitur multimedia. Akhirnya masyarakat berbagai kalangan pun beramai-ramai membeli perangkat ini, tidak lagi sebagai lambang sosial kelas atas, tetapi mamfaatnya memang memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi.
Efeknya? Sudah dipastikan kebanyakan masyarakat saat itu sampai sekarang jarang sekali atau tak pernah lagi menggunakan jasa Wartel. Apa mau dikata, karena minim pengunjung dan kebanyakan orang sudah punya peralatan komunikasi yang praktis dan portable. Satu persatu usaha warnet pun berguguran dan tak dilirik orang lagi.
Jadi Intinya HP HAVE KILLED WARTEL!
Apakah perangkat genggam hp sekarang hanya digunakan untuk bertelepon dan hanya bersms-an saja? Jawabannya; Tidak!
Sekali lagi kemajuan teknologi komunikasi membawa perubahan besar dengan hadirnya hp generasi terbaru yang mampu melakukan browsing dan chatting via jaringan internet.
Hal ini tentunya menggerus keberadaan warnet sedikit demi sedikit. Siapa yang sekarang tak pernah menggunakan jasa Warnet? Setelah kematian usaha Wartel, orang beramai-ramai membangun usaha warnet yang dulunya saat itu akses Internet masih mahal.
Sekarang, usaha warnet menjamur dimana-mana, dengan kegunaan yang memang dibutuhkan kebanyakan kalangan masyarakat , seperti Browsing, chatting, Blogging, menerima e-mail, sampai bermain game onine, mengalahkan usaha wartel yang hanya bisa digunakan untuk menelpon.