Dalam proses menulis, kita pasti pernah mengalami stuck ide, malas menulis, dan malah kehilangan semangat menulis. Menulis merupakan kegiatan yang memerlukan proses berpikir sebagai acuan dalam menentukan topik dan isi tulisan, selain itu pengetahuan akan objek tulisan juga menjadi poin yang perlu diperhatikan.
Apakah orang harus menjadi "pintar" dalam menulis? Seperti yang disebukan diatas, menulis tidak hanya berhubungan dengan kepintaran dalam mengolah pengetahuan maupun informasi, tetapi juga diperlukan kepintaran dalam menyampaikan gagasan-gagasan kepada pembaca. Hal ini tentu berhubungan dengan keahlian dan bakat seseorang, tetapi tidak selalu menjadi patokan utama terhadap seseorang yang pintar dalam menulis.
Menulis pintar adalah tehnik yang didapatkan dari banyak berlatih menulis, bukan muncul secara tiba-tiba. Secara teknis, semakin sering seseorang dalam menulis, semakin sering dia mencari informasi baru, maka dia akan mengolahnya menjadi ide-ide dan gagasan baru dengan mengadopsi dari bahan-bahan tulisan yang pernah dibaca. Lebih lagi, jika dia mencoba untuk melakukan pengamatan dan mengambil ide dari pengalaman terhadap suatu objek, tentunya mengeksplorasi pengalaman lama atau baru bisa juga menjadi tambahan dalam menulis pintar.
Menulis pintar adalah tehnik yang didapatkan dari banyak berlatih menulis, bukan muncul secara tiba-tiba. Secara teknis, semakin sering seseorang dalam menulis, semakin sering dia mencari informasi baru, maka dia akan mengolahnya menjadi ide-ide dan gagasan baru dengan mengadopsi dari bahan-bahan tulisan yang pernah dibaca. Lebih lagi, jika dia mencoba untuk melakukan pengamatan dan mengambil ide dari pengalaman terhadap suatu objek, tentunya mengeksplorasi pengalaman lama atau baru bisa juga menjadi tambahan dalam menulis pintar.
