Menurut gw, Gungbaster adalah satu Internet activist yang sering berkontribusi di berbagai forum online, salah satu hal yang menarik dari beliau adalah produktifitas beliau ;p dalam karya musik digitalnya-nya yang kebanyakan beraliran Trance dan House. Kali ini, gw berkesempatan mewawancari beliau tentang producing musik dan seputarnya.
Q : Bisa perkenalkan diri secara singkat, padat, dan berisi?
A : Wah sebenarnya ane cuman orang biasa saja yg senang mengkritik dan hobi ngerakit-rakit lagu saja nothing special haha klo di dunia maya ane lebih sering di kenal sebagai Gungbaster, ane aktif di beberapa forum, media sosial dan beberapa kompilasi music electronic, kalo di dunia nyata ane sendiri aktif di media digital artwork.
In the name of TRANCE by gungbaster music
Q : Sejak kapan tertarik dalam dunia audio digital dan producing?
A : Well mungkin awal tertariknya tahun 2001 awal tapi mulai mendalaminya mungkin kisaran tahun 2005 di karenakan jaman itu kekuatan komputer sudah cukup kuat untuk melakukan produksi musik skala rumahan.
Q : Dari mana anda belajar? Dan bagaimana anda belajar?
A : Konsep belajar ane lebih condong sendiri atau otodidak dari berbagai sumber terutama di Internet, metode balajarnya ya banyak baca-baca, diskusi di berbagai forum dan sosial media, experiment sendiri, lihat tutor di youtbe, ngutak-ngatik projek yg sudah jadi, dan lain-lain.
Q : Kenapa memilih aliran Trance sebagai musik favorit? Kenapa gak coba “Dubstep”, kan lagi nge-tren sekarang tuh?
A : Sebenarnya ane sendiri bukan orang yg terpaku pada satu genre saja, tapi memang trance adalah basic-nya karena music Trance itu menurut ane gampang untuk di gabungkan dengan berbagai genre yg lain seperti House, New age, Jazz, Rock, bahkan sampai ke Classic dan Etnik. Selain trance ane sendiri juga pernah memproduksi music bergenre lain, ya semua tergantung mood dan inspirasi yg datang hahaha.
A : Wah sebenarnya ane cuman orang biasa saja yg senang mengkritik dan hobi ngerakit-rakit lagu saja nothing special haha klo di dunia maya ane lebih sering di kenal sebagai Gungbaster, ane aktif di beberapa forum, media sosial dan beberapa kompilasi music electronic, kalo di dunia nyata ane sendiri aktif di media digital artwork.
In the name of TRANCE by gungbaster music
Q : Sejak kapan tertarik dalam dunia audio digital dan producing?
A : Well mungkin awal tertariknya tahun 2001 awal tapi mulai mendalaminya mungkin kisaran tahun 2005 di karenakan jaman itu kekuatan komputer sudah cukup kuat untuk melakukan produksi musik skala rumahan.
Q : Dari mana anda belajar? Dan bagaimana anda belajar?
A : Konsep belajar ane lebih condong sendiri atau otodidak dari berbagai sumber terutama di Internet, metode balajarnya ya banyak baca-baca, diskusi di berbagai forum dan sosial media, experiment sendiri, lihat tutor di youtbe, ngutak-ngatik projek yg sudah jadi, dan lain-lain.
Q : Kenapa memilih aliran Trance sebagai musik favorit? Kenapa gak coba “Dubstep”, kan lagi nge-tren sekarang tuh?
A : Sebenarnya ane sendiri bukan orang yg terpaku pada satu genre saja, tapi memang trance adalah basic-nya karena music Trance itu menurut ane gampang untuk di gabungkan dengan berbagai genre yg lain seperti House, New age, Jazz, Rock, bahkan sampai ke Classic dan Etnik. Selain trance ane sendiri juga pernah memproduksi music bergenre lain, ya semua tergantung mood dan inspirasi yg datang hahaha.
http://www.reverbnation.com/gungbastersoundwork |
Q : Udah berapa banyak track yang anda hasilkan dan apa yang anda dapatkan dari memproduksi karya anda sendiri?
A : Wah klo di tanya berapa banyak saya sendiri lupa, soalnya gak pernah ngitung haha. klo di tanya apa yg di dapat, sebenarnya banyak tapi yg utama yg kesenangan karena ini hobi yang positif.
Q : Menurut anda bagaimana perkembangan musik pop Indonesia, khususnya tren boyband dan girlband sekarang ini?
A : Haha sebenarnya untuk tren boyband yg beraliran K-pop hari ini cuman tren dalam industri music saja, seperti yg kita tau hampir tiap beberapa waktu trend dalam industri music selalu berganti dan berubah. sangat wajar hari ini ada demam K-pop karena hal ini adalah industri yg mengikuti selera pasar, dalam beberapa dekade ini kita sudah melihat banyak perubahan tren music, dari glam rock di tahun 80an, lalu di susul trend grunge dan rock altervative di tahun 90an, kemudian electronic dan awal tahun 2000an dan dalam beberapa tahun terkahir ini kita lihat trend nya adalah hip-hop, RnB, Dubstep, dan pada tahun ini adalah K-pop ini suatu hal yg wajar saja.
Q : Apakah anda tertarik memproduseri sebuah boyband? Alasannya?
A : Haha kayaknya tidak, alasanya cukup simple karena ane tidak tertarik.
Q : Lalu bagaimana menurut anda tentang trend musik dance di Indonesia [EDM]?
A : Well klo bicara scene edm di indonesia itu sebenarnya unik karena di indonesia sendiri sudah menciptakan edm dengan rasanya sendiri ya seperti fungkot dan dangdut koplo, ya walaupun banyak pandang miring dengan music jenis ini tapi dalam kreativitas dan dalam seni kita patut menghargai nya. dan menurut ane tipe music seperti fungkot dan dangdut koplo itu ada juga yg bagus dengan penggarapan yg pro tapi memang masih banyak yg terkesan asal2an dan memaksa. Tapi saya sendiri yakin music jenis ini terutama funkot bisa di terima menjadi genre EDM asli Indonesia seperti euro-dance dulu yg dianggap music dance yg lahir di daratan eropa.
Q : Pendapatmu tentang clubbing, nightclub, dan hedonisme?
A : Wah untuk masalah ini kita harus membedakan antara proses kreative (pembikinan music electronic) dan budaya partynya, soalnya tidak selamnya kok music electronic itu identik dangan budaya party ada banyak music electronic yg di bikin dan bertujuaan bukan untuk party, seperti contohnya music2 jenis new age, atau music untuk score film, music theme,music jazz electronic, dll. Klo budaya party sendiri menurut ane itu urusan pribadi masing2 saja. Bagi ane sendiri kebih condong ke bermusicnya saja ketimbang ke budaya party nya.
Q : Bagaimana pandangan anda tentang menikmati sebuah karya musik, khususnya musik digital?
A : Sama aja seperti music lain.
Q : Kalau boleh tau, apa sih software dan gear (hardware) yang anda gunakan dalam producing?
A : Ada lumayan banyak tapi dalam produksi music electronic yg terpenting bagi ane sendiri adalah program DAW (digital audio workstation) nya karena semua komponen di rakit dan di gabungkan kesini, selanjutnya mungkin ya VSTI & VSTFX (plugin daw) karena untuk menghasilkan sound yg baik harus di tunjang vsti dan vstfx yg bagus juga, sisanya ya mungkin berupa hardware seperti headpone dan speaker monitor yg bagus, kekuatan komputer yg cukup untuk menjalankan daw beserta seluruh plugin dan sample audio yg di gunakan, sisanya mungkin midi controler baik dari tipe keyboard, launchpad, drum pad, dj controler dll tapi ini optional saja bukan sesuatu keharusan dalam produksi.
Q : Ada punya trik khusus dalam producing? Pilih mana, ambil kursus atau autodidak?
A : Kalo pendapat ane pribadi ya klo ada kursus atau sekolah produksi lebih baik ikuti saja, karena ini lebih efektive dan effesien dari pada belajar sendiri, tapi klo tidak ada bisa di coba belajar secara otodidak, karena hari ini sudah banyak materi untuk belajar sendiri di internet, selalu ada caranya dan kedua2 cara di atas tergantung sikon saja.
Q : Sebutin 5 favorit artist/dj/producer beserta salah satu lagunya?
A : Basshunter - Walk on the water
Armin van buuren - In and out of love
Groove Coveraage - Moonlight Shadows (remix)
Cascada - Dangerous
DHT -listen to ur heart (remix)
Q : Ada saran untuk orang yang ingin mendalami belajar audio-digital?
A : Mungkin saran ane yg pasti harus tekun saja, soalnya untuk menjadi seorang yg menguasai suatu bidang memang perlu waktu lama dan dedikasi yg penuh, soalnya gak ada orang yg tiba2 jadi hebat dalam waktu 1 malam.
Q : Untuk pertanyaan terakhir, apa pendapat anda tentang blog qorisme.com?
A : Mungkin menurut ane tampilannya perlu di rubah agar lebih menarik dan terkesan sebagai blog umum yg di tata dengan baik.
Link Music: