Musik chiptune identik dengan video game musik 8-bit yang familiar di
kalangan gamer anak-anak tahun 90an. Penggemar chiptune bisa dibilang
mempunyai kalangan tersendiri di dunia saat ini, dan Indonesia salah
satunya. Indonesia chiptunes merupakan salah satu komunitas musik
terkenal di kalangan penggemar chiptuner lokal. Hampir di kota besar,
scene chiptune hampir dipastikan ada, bagaimana di Kalimantan, khususnya
Kalimantan Selatan.
Salah satu komposer chiptuner di Kalimantan Selatan adalah batu_berguling alias Bang Nikko, berdomisili di Banjarbaru. Kali ini gw berkesempatan menginterview tentang seluk-beluk chiptune dan perkembangannya, selain itu kita bisa mengenal lebih jauh salah satu pionir musik chiptune di Kalimantan Selatan.
Q : Halo batu_berguling, langsung aja yuk. Bagaimana menurut kamu tentang musik chiptune atau 8-bit itu?
A : Chiptune merupakan style bermusik yang mengeksplorasi sound dari chip elektronik dalam pembuatan musiknya. Pada dasarnya merupakan bagian dari genre elektronik. Chiptune memang tidak hanya video game, tetapi ada pula musik dengan basis chip lain seperti : mainan (contohnya : speak’n’spell, kibord mainan vl-tone), dan chipset pc jadul (Soundcard Yamaha YM3812, dan YMF262)
Q : Apa yang membuat kamu tertarik dengan musik ini?
A : Secara umum aku menyukai musik elektronik. Dan secara khusus, untuk chiptune. Aku merasa semua yang kusukai ada di satu dunia ini. Mulai dari musik, menggambar (ex: pixel-art), membuat klip animasi atau video (ex: glitch screen), termasuk video game, circuit bending, dan juga performing-artnya yang atraktif seperti kostum, dan lainnya.
Q : Selain kamu, apakah ada komposer musik chiptune di Kalimantan Selatan?
A : Ketika Pertama kali, untuk Kalimantan, adalah alam (Ultraelectronis). Namun untuk Kalsel waktu itu tidak ada. Setelah rilis Press Start, kala itu ada teman online yang merekomendasikan temannya ke aku untuk belajar, yaitu Bayu (Chicken Noodle a.k.a Rugby Zombies). Dia pula yang menemani aku ketika membuat sebuah event musik pertama dengan format jalanan (roadblock) di Lapangan Murdjani, Banjarbaru. Di acara tersebut aku membagikan cd fisik Press Start. Dari situ hasilnya cukup berhasil, paling tidak tujuanku untuk mengenalkan chiptune dan batu_berguling.
Bayu kemudian ikut bergabung dengan aku pada kompetisi Chiptune Challenge 24h yang diwadahi oleh komunitas chiptune di kaskus. Yaitu, Kompetisi membuat musik chiptune dalam 24 jam dari sebuah tantangan secara estafet anggotanya. Keseluruhan hasil tantangan ini kemudian dikompilasikan menjadi album Twenty Four Hours Chiptune Challenge.
Setelah album tersebut, kami kemudian coba memprakarsai kembali pembuatan album Borneo, dan dari album ini, komunitas chiptune di kalsel mulai berkembang. Aku turut pula mengajak Ultraelectronis dan teman SMA-ku, Oziescom, serta Electro soda yang merupakan rekan bayu. Untuk mengisi slot yang kosong, aku dan alam masing masing memiliki 3 alter ego di sini. (yaitu : 8 x 8, MNEM0NIKK dan batu_berguling)
Untuk di Kalimantan, Kaltim khususnya Balikpapan, aktivitas musisi elektroniknya,memang cukup mengemuka. Tahun 2010, batu_berguling pernah ikut mengisi live perform bertajuk 1Story Helloween Party yang digelar secara independen. Aku harap musisi elektronik kalsel pun tak kalah untuk aksi serupa.
Dalam perkembangan terkini di Kalsel, komunitas chiptune ikut berkembang seiring dengan pergerakan musik elektronik. Terlebih dengan adanya komunitas seperti SBAWS dengan keaktifan dan rilisnya di jejaring. Di luar komunitas, aku lihat sudah ada pula band maupun one-man-band chiptune dengan karyanya di dunia maya.
Q : Apa saja karya yang telah kamu buat?
A : Ada 8 album (Press Start, Fir/ST/EP, Twenty Four Hours Chiptune Challenge, Borneo, SinglePlayer, PALS, Ten A LP, SBAWS Vol.I) serta rilisan lainnya (Caleidoskope, Placebo 8-bit Album, Best of 8 Bit Collective).
Ketika Fir/ST/ EP dirilis, melalui myspace aku pernah ditawari untuk membuat album dan ajakan sebuah live di Yunani oleh Netlabel bernama odd.io yang berbasis di kota tersebut. Hanya saja tawaran live yang mengharuskan budjet pribadi minimal delapan digit untuk akomodasi membuat aku mengurungkan niat. Album yang dirilis oleh odd.io sendiri, yaitu Caleidoskope merupakan repaket dari Fir/ST/EP yang ditambahkan beberapa singel baru. Karya lainnya berupa video klip dan ditayangkan melalui youtube, dimana plotnya menyesuaikan dengan tema lagu dan bersumber dari potongan film maupun video game yang disatukan hingga menjadi kesatuan yang baru. Kemudian juga beberapa hasil olah gambar pixel-art yang dipublikasikan melalui web deviantart. Dan satu flash game (Jogja Chess) yang BGMnya adalah batu_berguling.
Q : Siapa musisi yang menginspirasi karya kamu?
A : Aku menyukai semua jenis musik, namun yang menjadi gairahku adalah rock’n’roll dan elektronik. Nama batu_berguling sendiri terinspirasi dari rock’n’roll. Kala itu aku memang sangat gandrung dengan musik yang lekat dengan band rolling stone atau batu berguling ini. Dan dimana ketika aku tengah mendengar lagu Harapan Jaya berjudul ‘batu berguling’, aku iseng menuliskan judul lagu tersebut sebagai identitas hingga menjadi nama band sampai sekarang.
Musisi elektronik favoritku kebanyakan adalah musisi perancis, aku sangat menyukai sound mereka.
Band Favorit : ACDC, dan Musisi Chiptune favorit : Random
Q : Bagaimana pendapatmu tentang proses pembuatan musik chiptune itu?
A : Jujur saja aku tidak menguasai secara total alat musik apapun. Ketika membuat musik, aku mengandalkan mood, motivasi individu dan nalar serta referensi. Aku sering membuat musik di malam hari sebelum tidur. Tempat favorit pembuatan musik adalah kamar tidur dan halaman belakang rumah.
Q : Apa saja gear yang kamu gunakan?
A : Yang utama adalah FLStudio pada PC dan LSDJ pada Gameboy. Sedangkan perangkat lain sebatas mendukung saja, seperti Korg Microkorg dan Korg Kaosspad III, serta beberapa mainan seperti VL-tone. Alat-alat pendukung tersebut sangat membantu untuk mencari beat dasar.
Q : Bagaimana menurutmu generasi sekarang yang gak familiar sama musik ini?
A : Musik ini memang sangat cepat merasuk pada mereka yang menyukai video game. Aku rasa yang tidak menyukai video game pun memiliki alasan untuk menyukai musik ini, karena chiptune dapat mempresentasikan semua genre seperti blues, reggae, jazz dan lainnya
Q : Apa kamu mempunyai BGM musik favorit?
A : BGM favoritku adalah BGM sonic the hedgehoc nya SEGA Mega Drive
Q : Game apa yang kamu mainkan, apa favoritmu, baik game jadul maupun sekarang?
Game Favorit : The Legend of Zelda (Nintendo), River City Ransom (NES), Sonic the Hedgehoc Adventure (Megadrive), Dragon Ball (NDS), Marvel Alliance Heroes dan X-Men II, Pro Evolution Soccer dan FIFA (PC), Brain Age, Game Dev Story (Android dan IOS)
Q : Jika kamu berkesempatan untuk memproduseri sebuah video game, game seperti apa yang kamu ingin buat?
Pertanyaan yang menarik, mungkin game bergenre Action-Adventure, karena memungkinkan membuat beberapa musik untuk beberapa mood dan scene dalam satu game.
Q : Last, apa rencana kedepan batu_berguling nantinya?
A : Aku mencoba untuk remastering musik-musik yang sudah dibuat baik yang sudah dipublikasikan maupun yang belum. Selain itu, sekarang dan kedepannya, aku masih berkutat untuk mencoba hal baru, yang masih dalam lingkup musik elektronik
LAMAN
Website : http://kamikamu.info/batu_berguling
Facebook : http://bit.do/batu_berguling
Twitter : http://twitter.com/batu_berguling
Soundcloud : http://soundcloud.com/batu_berguling
Youtube : http://bit.do/batu_berguling-video
Deviantart : http://batuberguling.deviantart.com
Blog : http://geeksrecords.blogspot.com
DISKOGRAFI
1. Press Start VA
Salah satu komposer chiptuner di Kalimantan Selatan adalah batu_berguling alias Bang Nikko, berdomisili di Banjarbaru. Kali ini gw berkesempatan menginterview tentang seluk-beluk chiptune dan perkembangannya, selain itu kita bisa mengenal lebih jauh salah satu pionir musik chiptune di Kalimantan Selatan.
Q : Halo batu_berguling, langsung aja yuk. Bagaimana menurut kamu tentang musik chiptune atau 8-bit itu?
A : Chiptune merupakan style bermusik yang mengeksplorasi sound dari chip elektronik dalam pembuatan musiknya. Pada dasarnya merupakan bagian dari genre elektronik. Chiptune memang tidak hanya video game, tetapi ada pula musik dengan basis chip lain seperti : mainan (contohnya : speak’n’spell, kibord mainan vl-tone), dan chipset pc jadul (Soundcard Yamaha YM3812, dan YMF262)
Q : Apa yang membuat kamu tertarik dengan musik ini?
A : Secara umum aku menyukai musik elektronik. Dan secara khusus, untuk chiptune. Aku merasa semua yang kusukai ada di satu dunia ini. Mulai dari musik, menggambar (ex: pixel-art), membuat klip animasi atau video (ex: glitch screen), termasuk video game, circuit bending, dan juga performing-artnya yang atraktif seperti kostum, dan lainnya.
Artwork 1 |
Q : Sejak kapan sih musik ini mulai kamu kenal dan apakah menurut kamu musik ini harus dikenal lebih luas lagi?
A : Aku mengenal dan mencoba musik ini pada awal tahun 2008. Kala itu dari googling mengantarkanku ke web komunitas chiptune global yang sekarang sudah non-aktif, yaitu 8bitcollective.com (kemudian berganti menjadi 8bc.org sebelum game over). Aku coba mulai belajar otodidak dengan referensi internet. Waktu itu aku memulai dengan membuat cover dari musik favoritku dan favorit komunitas 8bc kala itu, yaitu ‘Chala Head Cha La’ dari soundtrack Dragon Ball Z dan Crimewave-nya Crystal Castle dengan menggunakan FruityLoops (FLStudio).
Aku Kemudian berkenalan dengan teman sesama Kalimantan, yaitu Ultraelectronis dari Balikpapan-Kaltim yang juga baru bergabung. Dari situ sambil sama-sama belajar kami sepakat coba memotivasi lebih jauh lagi dengan rencana membuat lagu sendiri untuk split EP (cikal bakalnya Borneo VA). Selanjutnya rencana tersebut berkembang lebih luas karena dua teman dari Jakarta, yaitu Big Bang Boom dan Mendhoan ikut bergabung, sehingga format Split EP menjadi split Album. Adapun lagu-lagu di dalamnya masih menggunakan FL Studio. Album berjudul Press Start ini turut pula memberi wadah ekspresi untuk pixel art yang sebelumnya pernah kubuat dan dipublikasikan di komunitas 8bc untuk menjadi bagian dari album art.
Aku mulai menggunakan LSDJ dan Gameboy di album berikutnya yaitu EP pertama, Fir/ST/ EP. Alhamdulillah teman online dari luar Indonesia juga ikut mempromokan album ini seperti situs musicnes, dan lainnya. Aku merasa sangat berterimakasih sekali kepada temanku di jogja. Karena dari dialah aku mendapat Gameboy dan LSDJ pertama kali. Hal yang cukup susah didapatkan, terlebih untuk kaum hawa. Pada dasarnya semua jenis musik perlu dikenal dan dikembangkan lebih jauh, karena eksplorasinya akan memunculkan style ataupun genre baru yang nantinya akan memperkaya perkembangan musik itu sendiri.
A : Aku mengenal dan mencoba musik ini pada awal tahun 2008. Kala itu dari googling mengantarkanku ke web komunitas chiptune global yang sekarang sudah non-aktif, yaitu 8bitcollective.com (kemudian berganti menjadi 8bc.org sebelum game over). Aku coba mulai belajar otodidak dengan referensi internet. Waktu itu aku memulai dengan membuat cover dari musik favoritku dan favorit komunitas 8bc kala itu, yaitu ‘Chala Head Cha La’ dari soundtrack Dragon Ball Z dan Crimewave-nya Crystal Castle dengan menggunakan FruityLoops (FLStudio).
Aku Kemudian berkenalan dengan teman sesama Kalimantan, yaitu Ultraelectronis dari Balikpapan-Kaltim yang juga baru bergabung. Dari situ sambil sama-sama belajar kami sepakat coba memotivasi lebih jauh lagi dengan rencana membuat lagu sendiri untuk split EP (cikal bakalnya Borneo VA). Selanjutnya rencana tersebut berkembang lebih luas karena dua teman dari Jakarta, yaitu Big Bang Boom dan Mendhoan ikut bergabung, sehingga format Split EP menjadi split Album. Adapun lagu-lagu di dalamnya masih menggunakan FL Studio. Album berjudul Press Start ini turut pula memberi wadah ekspresi untuk pixel art yang sebelumnya pernah kubuat dan dipublikasikan di komunitas 8bc untuk menjadi bagian dari album art.
Aku mulai menggunakan LSDJ dan Gameboy di album berikutnya yaitu EP pertama, Fir/ST/ EP. Alhamdulillah teman online dari luar Indonesia juga ikut mempromokan album ini seperti situs musicnes, dan lainnya. Aku merasa sangat berterimakasih sekali kepada temanku di jogja. Karena dari dialah aku mendapat Gameboy dan LSDJ pertama kali. Hal yang cukup susah didapatkan, terlebih untuk kaum hawa. Pada dasarnya semua jenis musik perlu dikenal dan dikembangkan lebih jauh, karena eksplorasinya akan memunculkan style ataupun genre baru yang nantinya akan memperkaya perkembangan musik itu sendiri.
Pixel Art |
Q : Selain kamu, apakah ada komposer musik chiptune di Kalimantan Selatan?
A : Ketika Pertama kali, untuk Kalimantan, adalah alam (Ultraelectronis). Namun untuk Kalsel waktu itu tidak ada. Setelah rilis Press Start, kala itu ada teman online yang merekomendasikan temannya ke aku untuk belajar, yaitu Bayu (Chicken Noodle a.k.a Rugby Zombies). Dia pula yang menemani aku ketika membuat sebuah event musik pertama dengan format jalanan (roadblock) di Lapangan Murdjani, Banjarbaru. Di acara tersebut aku membagikan cd fisik Press Start. Dari situ hasilnya cukup berhasil, paling tidak tujuanku untuk mengenalkan chiptune dan batu_berguling.
Bayu kemudian ikut bergabung dengan aku pada kompetisi Chiptune Challenge 24h yang diwadahi oleh komunitas chiptune di kaskus. Yaitu, Kompetisi membuat musik chiptune dalam 24 jam dari sebuah tantangan secara estafet anggotanya. Keseluruhan hasil tantangan ini kemudian dikompilasikan menjadi album Twenty Four Hours Chiptune Challenge.
On the action |
Setelah album tersebut, kami kemudian coba memprakarsai kembali pembuatan album Borneo, dan dari album ini, komunitas chiptune di kalsel mulai berkembang. Aku turut pula mengajak Ultraelectronis dan teman SMA-ku, Oziescom, serta Electro soda yang merupakan rekan bayu. Untuk mengisi slot yang kosong, aku dan alam masing masing memiliki 3 alter ego di sini. (yaitu : 8 x 8, MNEM0NIKK dan batu_berguling)
Untuk di Kalimantan, Kaltim khususnya Balikpapan, aktivitas musisi elektroniknya,memang cukup mengemuka. Tahun 2010, batu_berguling pernah ikut mengisi live perform bertajuk 1Story Helloween Party yang digelar secara independen. Aku harap musisi elektronik kalsel pun tak kalah untuk aksi serupa.
Dalam perkembangan terkini di Kalsel, komunitas chiptune ikut berkembang seiring dengan pergerakan musik elektronik. Terlebih dengan adanya komunitas seperti SBAWS dengan keaktifan dan rilisnya di jejaring. Di luar komunitas, aku lihat sudah ada pula band maupun one-man-band chiptune dengan karyanya di dunia maya.
Q : Apa saja karya yang telah kamu buat?
A : Ada 8 album (Press Start, Fir/ST/EP, Twenty Four Hours Chiptune Challenge, Borneo, SinglePlayer, PALS, Ten A LP, SBAWS Vol.I) serta rilisan lainnya (Caleidoskope, Placebo 8-bit Album, Best of 8 Bit Collective).
Ketika Fir/ST/ EP dirilis, melalui myspace aku pernah ditawari untuk membuat album dan ajakan sebuah live di Yunani oleh Netlabel bernama odd.io yang berbasis di kota tersebut. Hanya saja tawaran live yang mengharuskan budjet pribadi minimal delapan digit untuk akomodasi membuat aku mengurungkan niat. Album yang dirilis oleh odd.io sendiri, yaitu Caleidoskope merupakan repaket dari Fir/ST/EP yang ditambahkan beberapa singel baru. Karya lainnya berupa video klip dan ditayangkan melalui youtube, dimana plotnya menyesuaikan dengan tema lagu dan bersumber dari potongan film maupun video game yang disatukan hingga menjadi kesatuan yang baru. Kemudian juga beberapa hasil olah gambar pixel-art yang dipublikasikan melalui web deviantart. Dan satu flash game (Jogja Chess) yang BGMnya adalah batu_berguling.
Q : Siapa musisi yang menginspirasi karya kamu?
A : Aku menyukai semua jenis musik, namun yang menjadi gairahku adalah rock’n’roll dan elektronik. Nama batu_berguling sendiri terinspirasi dari rock’n’roll. Kala itu aku memang sangat gandrung dengan musik yang lekat dengan band rolling stone atau batu berguling ini. Dan dimana ketika aku tengah mendengar lagu Harapan Jaya berjudul ‘batu berguling’, aku iseng menuliskan judul lagu tersebut sebagai identitas hingga menjadi nama band sampai sekarang.
Musisi elektronik favoritku kebanyakan adalah musisi perancis, aku sangat menyukai sound mereka.
Band Favorit : ACDC, dan Musisi Chiptune favorit : Random
Q : Bagaimana pendapatmu tentang proses pembuatan musik chiptune itu?
A : Jujur saja aku tidak menguasai secara total alat musik apapun. Ketika membuat musik, aku mengandalkan mood, motivasi individu dan nalar serta referensi. Aku sering membuat musik di malam hari sebelum tidur. Tempat favorit pembuatan musik adalah kamar tidur dan halaman belakang rumah.
Q : Apa saja gear yang kamu gunakan?
A : Yang utama adalah FLStudio pada PC dan LSDJ pada Gameboy. Sedangkan perangkat lain sebatas mendukung saja, seperti Korg Microkorg dan Korg Kaosspad III, serta beberapa mainan seperti VL-tone. Alat-alat pendukung tersebut sangat membantu untuk mencari beat dasar.
Q : Bagaimana menurutmu generasi sekarang yang gak familiar sama musik ini?
A : Musik ini memang sangat cepat merasuk pada mereka yang menyukai video game. Aku rasa yang tidak menyukai video game pun memiliki alasan untuk menyukai musik ini, karena chiptune dapat mempresentasikan semua genre seperti blues, reggae, jazz dan lainnya
Wallpaper Artwork |
Q : Kalau main live, apakah menurutmu memainkan musik chiptune bisa dibilang sama seperti Djing?
A : Secara umum, live perform musisi elektronik adalah sama, termasuk juga chiptune dan DJing. Dalam sebuah live, memang ada tiga jenis aksi, yaitu Play, Live Mixing, dan Live Sets.
Q : Apa pandangan kamu tentang musik elektronik di Indonesia, khususnya Kalimantan Selatan?
A : Untuk chiptune, aku merasa perkembangannya cukup membanggakan. Scene chiptune di Indonesia sangat besar, jika kita google trend maka Indonesia adalah nomor satu.
Scene Indonesia juga dihargai karena memiliki komunitas yang terorganisasi seperti Indonesian Chiptunes yang turut mewadahi event terbesar yaitu Pesta Mikro, yang mengundang beberapa chiptuner luar. Banyak chiptuner Indonesia juga yang tampil di luar dan berkolaborasi dalam split album ataupun kompilasi.
Untuk music elektronik, aku rasa cukup bagus, walaupun masih sebatas genre yang lagi hit dan populer saja, seperti trance atau electropop. Anggerdimas, Goodnight Electric, Bottlesmoker adalah contoh musisi elektronik Indonesia yang sudah dikenal di luar negeri.
Hal yang menarik ketika aku mengupload foto event musik jalanan (roadblock) chiptune, kala itu ada teman online (Christabel Etheriel) yang menginterview dan menjadikan sebuah tesis, karena ketertarikan dia tentangbagaimana perkembangan sebuah musik chiptune dan elektronik di borneo (Kalimantan)
A : Secara umum, live perform musisi elektronik adalah sama, termasuk juga chiptune dan DJing. Dalam sebuah live, memang ada tiga jenis aksi, yaitu Play, Live Mixing, dan Live Sets.
Q : Apa pandangan kamu tentang musik elektronik di Indonesia, khususnya Kalimantan Selatan?
A : Untuk chiptune, aku merasa perkembangannya cukup membanggakan. Scene chiptune di Indonesia sangat besar, jika kita google trend maka Indonesia adalah nomor satu.
Scene Indonesia juga dihargai karena memiliki komunitas yang terorganisasi seperti Indonesian Chiptunes yang turut mewadahi event terbesar yaitu Pesta Mikro, yang mengundang beberapa chiptuner luar. Banyak chiptuner Indonesia juga yang tampil di luar dan berkolaborasi dalam split album ataupun kompilasi.
Untuk music elektronik, aku rasa cukup bagus, walaupun masih sebatas genre yang lagi hit dan populer saja, seperti trance atau electropop. Anggerdimas, Goodnight Electric, Bottlesmoker adalah contoh musisi elektronik Indonesia yang sudah dikenal di luar negeri.
Hal yang menarik ketika aku mengupload foto event musik jalanan (roadblock) chiptune, kala itu ada teman online (Christabel Etheriel) yang menginterview dan menjadikan sebuah tesis, karena ketertarikan dia tentangbagaimana perkembangan sebuah musik chiptune dan elektronik di borneo (Kalimantan)
Q : Apa kamu mempunyai BGM musik favorit?
A : BGM favoritku adalah BGM sonic the hedgehoc nya SEGA Mega Drive
Q : Game apa yang kamu mainkan, apa favoritmu, baik game jadul maupun sekarang?
Game Favorit : The Legend of Zelda (Nintendo), River City Ransom (NES), Sonic the Hedgehoc Adventure (Megadrive), Dragon Ball (NDS), Marvel Alliance Heroes dan X-Men II, Pro Evolution Soccer dan FIFA (PC), Brain Age, Game Dev Story (Android dan IOS)
Q : Jika kamu berkesempatan untuk memproduseri sebuah video game, game seperti apa yang kamu ingin buat?
Pertanyaan yang menarik, mungkin game bergenre Action-Adventure, karena memungkinkan membuat beberapa musik untuk beberapa mood dan scene dalam satu game.
Q : Last, apa rencana kedepan batu_berguling nantinya?
A : Aku mencoba untuk remastering musik-musik yang sudah dibuat baik yang sudah dipublikasikan maupun yang belum. Selain itu, sekarang dan kedepannya, aku masih berkutat untuk mencoba hal baru, yang masih dalam lingkup musik elektronik
LAMAN
Website : http://kamikamu.info/batu_berguling
Facebook : http://bit.do/batu_berguling
Twitter : http://twitter.com/batu_berguling
Soundcloud : http://soundcloud.com/batu_berguling
Youtube : http://bit.do/batu_berguling-video
Deviantart : http://batuberguling.deviantart.com
Blog : http://geeksrecords.blogspot.com
DISKOGRAFI
1. Press Start VA
2. Fir/ST/ EP
3. Twenty Four Hours Chiptune Challenge VA
4. Borneo VA
5. Single Player VA
6. PALS
7. Ten A LP
8. South Borneo Audio Workstation Society Vol I
9. Best of 8 Bit Collective
9. Best of 8 Bit Collective
10. Caledoskope (odd.io netlabel)
11. Placebo 8-bit Album
VIDEO
1. I Fights The Monster Named RACISM
VIDEO
1. I Fights The Monster Named RACISM
2. Polaroid Android
3. Rob Dougan - Clubbed to Death (batu_berguling Remix)
4. Lost Cosmonauts
5. Friends (Feat. Crazygame)
6. Lost Cosmonauts (MNEM0NIKK Remix)
Video lainnya di http://bit.do/batu_berguling-video
IMEJ
1. Press Start 2. Justice PALS 3. Ten A LP <> PL A neT Imej lainnya di http://batuberguling.deviantart.com
1. Press Start 2. Justice PALS 3. Ten A LP <> PL A neT Imej lainnya di http://batuberguling.deviantart.com