Akulturasi kesenian musik modern dengan tradisional menjadi semakin lumrah di era globalisasi sekarang. Hampir bisa dibilang, batasan antar budaya tradisional dan gerakan untuk mengemasnya menjadi lebih modern yang dilakukan oleh orang-orang tertentu saja yang bergelut dibidang tersebut, selain itu juga para pelaku seni yang benar-benar mendedikasikan diri mereka untuk menunjukan budaya lokal dengan unsur modern masih bisa dibilang sedikit karena hal ini keluar dari jalur.
Salah satu gerakan pembaruan budaya adalah musik hiphop dan seni rap yang jika dikombinasikan dengan kebudayaan Jawa sudah diangkat terlebih dahulu Jogja Hiphop Foundation dan mungkin juga kebudayaan lokal lain diusung oleh grup hiphop dari daerah lain. Swaranang Crew mencoba mengangkat budaya dan bahasa Banjar dalam lirik mereka, salah satu grup hiphop yang berbasis di Kalimantan Selatan ini membagi pandangan mereka dalam interview kali.
Q : First, menurut kalian hiphop dan rap itu apa sih?
S : Hiphop itu adalah sebuah kultur yang berasal dari dari suku afro-amerika yang pada umumnya terdapat beberapa element di dalamnya yaitu MC-ing(Rapp),DJ-ing,Graffty,dan Breaking Dance atau lebih dikenal dengan istilah B-Boy. Naah seni rap itu ya masuk ke dalam element nya Hip-Hop. Jadi hip-hop ama seni rap itu beda loh yaa.
S : Hiphop itu adalah sebuah kultur yang berasal dari dari suku afro-amerika yang pada umumnya terdapat beberapa element di dalamnya yaitu MC-ing(Rapp),DJ-ing,Graffty,dan Breaking Dance atau lebih dikenal dengan istilah B-Boy. Naah seni rap itu ya masuk ke dalam element nya Hip-Hop. Jadi hip-hop ama seni rap itu beda loh yaa.
Q : Apa yang memotivasi kalian membentuk SWANANG Crew dan bagaimana juga sejarahnya?
S : Motivasinya kita pada awalnya membentuk swanang untuk memajukan genre hip hop itu sendiri dengan cara kami sendiri,,,dn sejarah terbentuk nya Swanang Crew sendiri, dari bertemu nya individu, yang sama sama suka kultur ini, yang tak ingin hanya menjadi sebatas penikmat/pendengar saja..
Q. Berbicara masalah tema, apa yang mau kalian sampaikan pada lirik-lirik kalian?
S : Yaa fakta fakta yang terjadi di daerah banjar ini sendiri, dan sebagian nya lagi berdasar kepada pengalaman pribadi kami.
Q Apakah menurut kalian Budaya (baik bahasa dan kesenian) Banjar itu cocok dengan budaya hiphop? Apa saja potensi budaya Banjar yang dapat dikenal dunia?
S : Untuk bahasa daerah, sangat cocok sekali di padukan dengan kultur hip hop karena music itu salah satu media paling efektif untuk memperkenalkan sesuatu yang baru. Nah untuk kesenian adat sendiri kita sampai sekarang belum mencoba karena kami belum begitu mendalami dalam hal tersebut karena setahu kami ada batasan – batasan sakral yang tidak boleh di langgar oleh siapapun dan dengan alasan siapapun.
Swanang on Stage |
Q : Bagaimana kalian memandang scene musik di Indonesia (hiphop) dan juga di Kalimantan Selatan?
S : Kalo untuk di Indonesia sendiri bisa di katakan sudah sangat maju karena memang di dukung media dan antusias masyarakat di sana pun sangat besar. Kalau untuk di Kalimantan selatan setahu kami pergerakan music hiphop masih bersifat minoritas di karenakan Pelakunya sendiri masih tergolong minim sehingga berakibat antusias masyarakat pun juga minim.
Q : Apa saja sih karya yang kalian telurkan? Dan apa saja rencana kalian kedepan? Apakah ada berencana membuat lirik dalam Bahasa Inggris?
S : Alhamdulillah sudah ada beberapa karya yang telah kami hasilkan dan berhasil kami publikasikan ke khalayak ramai. Beberapa karya yang berhasil mendapat respon positif dari masyarakat. Ini terlihat dari jumlah downloader yang meningkat setiap waktunya. Rencana kami ke depan kami ingin budaya banjar bisa di kenal secara Global ( Mendunia ) Hee hee. Untuk rencana membuat lirik dalam bahasa Inggris pastinya ada tunggu saja tanggal mainnya ya Hee hee.
Q : Siapa saja favorit rapper kalian? Bagaimana dengan Dj?
S : La Coka Nostra, Eminem, NWA, D12, TI, Snoop Dogg, Jay Z ,Beyonce, Ashanti, Tupac Shakur, G-Unit, Notorious BIG, Dj Khaled, Ludacris, Cashis, Usher, Chris Brown, Nas, Kanye West, Birdman, LL Cool J, Rakim, waah masih banyak lagi deh..hehehehehe
DJ di Banjarmasin kalau sepengamatan saya masih belum bisa di katakan sebagai Real DJ karena kebanyakan yang saya temui mereka sedikit sekali mengerti sesi producing music padahal seharusnya seorang DJ di luar sana mereka juga adalah seorang produser music yang sangat mengerti sesi produksi secara detail bukan hanya nge-Remix lagu yang sudah jadi seperti yang banyak terjadi Banjarmasin.
Q : Dalam producing sebuah lagu, berapa lama kalian mengerjakan semuanya? Lirik, beat, recording? Bisa ceritain teknisnya?
S : Mungkin yang lebih memakan waktu lama adalah sesi mixing mastering dan juga dalam pembuatan aransemen musiknya karena seperti yang kita tahu untuk menciptakan karya itu nggak gampang. Salah satunya ya perlu mood yang baik. Teknisnya biasanya beatmaker bikin kerangka musiknya dulu sebagai guide kemudian di eksekusi para rapper selanjutnya beatmaker mengaransemen ulang music sekalian mixing masteringnya juga.
Q : Apa impian terbesar Swanang crew? Menurut kalian, bagaimana tanggapan kalian tentang impian menjadi rapper dan orang yang mau terjun kedalam dunia ini? ada saran?
S : Impian terbesar Swanang Crew Perform di hadapan Ratu Elizabeth di Negara Inggris dengan memakai baju sasirangan sebagai baju khas dari daerah banjar. Menurut tanggapan kami mengenai impian menjadi rapper adalah hak setiap individu. Dan kalo emang ada bakat dan kesempatan yaa di kermbangkan aja semaksimal mungkin.
Q : Last, apa kalian benar-benar mengadopsi hiphop dalam hidup kalian, bagaimana dengan budaya Banjar sendiri?
S : Tidak semua gaya hidup hiphop yang kami ambil. Swanang Crew menyaring yang menurut kami baik seperti Style, Music tapi kalo jadi gangsternya ya enggak usah lach sampe bawa pistol kemana mana atau berantem di jalanan apalagi sampai ngerampok bank. Hahaha….Kalo untuk budaya banjar sendiri kita pun ga full adopsi juga karena kita belum bener2 mengetahui secara spesifik dan detail soal kebudayaan kita ini.
Web: www.reverbnation.com/dirtytrack
CP : 0812 5353 4388