Diskografi merupakan kumpulan rilisan musik yang bisa berbentuk mini-album (Ep) maupun full album (Lp) yang mana oleh para producer musik ataupun perusahaan rekaman digunakan untuk memberi keterangan karya-karya apa saja yang pernah dibuat oleh artis yang bersangkutan.
Sebagai musik producer pemula yang sudah membuat beberapa track, gw merasa bahwa membuat discografi itu penting. Sebelumnya, apa sih discografi itu? Menurut wikipedia, discografi adalah membuat katalog dari karya rekaman audio yang berisikan informasi genre, artis (producer) dan juga tanggal rilis dari sekumpulan karya musik yang berbentuk album yang mana setidaknya dalam sebuah album itu mempunyai 4-9 lagu atau lebih.
Bagi gw pribadi, tidak masalah sih untuk tidak merilis sebuah album yang takut karena hasilnya masih pas-pasan dan perlu dimastering ulang. Tapi setidaknya gw punya alasan kenapa hal harus bikin album. Jika seorang musisi/producer alergi dengan istilah "sok ngartis" karena beranggapan hal itu adalah kerjaan para profesional, tentunya tidak perlu mengarsipkan karya anda karena mungkin sang artis menikmatinya untuk kalangan dan maksud tertentu.
Gw berpendapat diskografi adalah wadah dari progress dalam mempelajari musik yang mana tiap musik yg dirilis merupakan pandangan dan berkembangnya kemampuan gw dalam belajar untuk bisa lihat kedepannya, selain itu karya yang gw tunjukkan merupakan representasi apa yang pengen gw sampaikan secara konseptual.
Kalau kumpulan karya fotografi dijadikan satu menjadi sebuah album, begitu juga seharusnya karya musik. Setidaknya kita bisa mengingat bagaimana bentuknya (bisa fisik seperti CD atau cuma rilis digital), selanjutnya memberikan catatan kapan waktu pembuatannya dan proses pengerjaannya. Sesederhana itu sih gw menafsirkan.