Tersendat-sendat karena terlalu malas mengerjakan skripsi, gw dihadapkan kenyataan bahwa untuk melakukan sidang akhir adalah melakukan ujian komorehensif dimana sebagai mahasiswa juruhan Bahasa Inggris nan Islami harus melakukan 3 tahapan tes yaitu Ke-Islaman, Ke-Tarbiyahan, dan Bahasa Inggris tentunya.
Setelah melaksanakan ujian TOEFL yang lancar jaya, gw harus menghadapi tes lainnya dan inilah beberapa spotlight yang terjadi dalam sesi tes yang dilakukan secara lisan.
> Bahasa Inggris
Gw sangat confident pas ditanya oleh dosen penguji apa favorit subjek gw dalam Bahasa Inggris. Cross Cultural Understanding, kawan... dimana kita bisa memahami pola pikir berbagai bangsa dan negara khususnya barat. Terus dosen melanjutkan pertanyaan, apa aplikasinya nanti pas kamu mengajar? Gw tambah percaya diri menjawab kalau murid yang ingin atau "dipaksa" belajar Bahasa Inggris disekolah haruslah diajari juga yang namanya CCU. Dengan menguasai ini materi bahasa Inggris gak membosankan, gw sendiri pas disuruh PPL disebuah sekolah lebih memberikan encouragement terhadap murid yang penasaran dengan apa yang terjadi didunia sekarang dan kemudian membicarakan budaya pop terhadap generasi yang tua duluan dan kritis, meskipun pas gw ngajar ada aja anak didik yang bengal dan sok rebel, tapi pas menemukan hal yang sama. Mereka tertarik. Tes dilanjutkan dengan tes tertulis dengan subjek grammar, dan you know.. umm,,, gw bisa sedikit-sedikit. Gw lebih senang bicara ketimbang menentukan aturan menulis sih.
> Ke-Islaman
Sebagai mahasiswa di Institut agama, tentunya harus tahu tentang hal yang berhubungan tentang agama. Karena background dulu pesantren selama 7 tahun, jadi tes ini sebenarnya bukan masalah besar. Pas diuji oleh dosen, gw menjawab hal yang basic dan dikombinasikan dengan pengetahuan gw tentang update-nya masalah keagamaan di masyarakat. Karena dosen penguji sendiri bilang, nanti gw bakal berperan dalam lingkungan masyarakat sekitar. Kemudian, pas ujian membaca Qur'an, gw lancar.. tapi pas bagian menghafal terbata-bata karena nervous banget. Yang memorable, gw disuruh wudhu supaya ngajinya lancar, dan bagaikan iklan l-men. It works.
> Ke-Tarbiyan
Bahasa Indonesianya adalah Ilmu Pendidikan, teman gw bilang yang diujikan adalah yang sudah dipelajari sejak semester satu, tentunya gw membuka file-file lama kembali. Tentu saja banyak materi yang harus di ingat dan dipahami. Susah-susah gw membaca sejak januari, ternyata teman gw punya copy summary/kesimpulan yang diujikan. Gw pun membaca teori-teori pendidikan, kutipan dan hal yang berhubungan dengan dunia ajar mengajar. Pas dites, pertanyaan yang diajukan malah hal sederhana yang gak gw kira sebelumnya, apa itu rpp, kurikulum, dan hal yang berhubungan dengan sekolah. Hal yang masuk akal bagi gw yang tersadar karena nanti gw mungkin bekerja di institusi pendidikan.
Begitulah 3 tes yang gw lalui, sebenarnya hari-hari gw diisi dengan derping, online ngalur ngidul dan gak fokus karena hal ujian kompre ini juga harus gw selesaikan. In the end, gw sudah menyelasaikan tes ini semua, tinggal benar-benar menyelesaikan skripsi.