Setengah tahun dari 2015 sudah terlewati, dalam beberapa bulan ini. Banyak sih hal yang sudah gw lakukan, meskipun dalam taraf pasif dalam berkarya. Yang menyenangkan dari hal yang gw lakukan dalam satu bulan belakangan adalah rajinnya gw menulis jurnal tentang apa yang gw lakukan dan juga hal-hal yang menarik bagi gw untuk dicatat dibuku catatan.
Dalam setengah bulan, bulan puasa akan tiba. Dan seperti yg gw janjikan terhadap dosen gw. Gw bakal rampungkan draft skripsi sebelum Ramadhan tiba. Dua tahun lalu, pas bulan puasa gw jalan-jalan keluar daerah karena ada kesempatan, waktu dan uang tentunya. Sekarang ada sih kepikiran untuk melakukan hal yang sama, tetapi ketika kamu mempunyai sebuah prioritas yang lebih penting untuk diselesaikan. Mendingan deh cepat diselesaikan dan jangan ditunda lagi. So, bagi gw traveling can wait.
Gw pernah dengan yang namanya midlife crisis, yaitu krisis paruh baya dimana untuk seukuran orang yang berusia separuh baya kehilangan arah dan menjadi sentimentil dalam urusan hidup. Saat ini, gw mengalami hal semacam itu, not yet midlife crisis. Bukan karena gw kehilangan identitas atau semacamnya, tetapi mungkin bisa disebut gw disuruh untuk mencari identitas itu bagi orang sekeliling gw, identitas bisa semacam status; sarjana, menikah, bekerja, dan sebagainya.
Untuk saat ini, hanya status sarjana sajalah yang harus gw capai. Sisanya menyusul, selain itu gw tentu harus benar-benar punya pekerjaan tetap dan berhenti nodongin uang jajan keorang-tua. Dalam pergaulan gw yang sempit, hanya gw sajalah yang masih tertinggal dalam masalah kemandirian finansialm, hehe.. so ketika nongkrong, teman gw kadang ntraktir sih dengan mantra ajaib; gw gak punya duit bray...
"Qori, kapan wisuda?" "Qori, kapan menikah?" "Qori, kapan punya anak?" Selalu ada cara buat orang untuk mengusik status orang lain :D
Dalam setengah bulan, bulan puasa akan tiba. Dan seperti yg gw janjikan terhadap dosen gw. Gw bakal rampungkan draft skripsi sebelum Ramadhan tiba. Dua tahun lalu, pas bulan puasa gw jalan-jalan keluar daerah karena ada kesempatan, waktu dan uang tentunya. Sekarang ada sih kepikiran untuk melakukan hal yang sama, tetapi ketika kamu mempunyai sebuah prioritas yang lebih penting untuk diselesaikan. Mendingan deh cepat diselesaikan dan jangan ditunda lagi. So, bagi gw traveling can wait.
Gw pernah dengan yang namanya midlife crisis, yaitu krisis paruh baya dimana untuk seukuran orang yang berusia separuh baya kehilangan arah dan menjadi sentimentil dalam urusan hidup. Saat ini, gw mengalami hal semacam itu, not yet midlife crisis. Bukan karena gw kehilangan identitas atau semacamnya, tetapi mungkin bisa disebut gw disuruh untuk mencari identitas itu bagi orang sekeliling gw, identitas bisa semacam status; sarjana, menikah, bekerja, dan sebagainya.
Untuk saat ini, hanya status sarjana sajalah yang harus gw capai. Sisanya menyusul, selain itu gw tentu harus benar-benar punya pekerjaan tetap dan berhenti nodongin uang jajan keorang-tua. Dalam pergaulan gw yang sempit, hanya gw sajalah yang masih tertinggal dalam masalah kemandirian finansialm, hehe.. so ketika nongkrong, teman gw kadang ntraktir sih dengan mantra ajaib; gw gak punya duit bray...
"Qori, kapan wisuda?" "Qori, kapan menikah?" "Qori, kapan punya anak?" Selalu ada cara buat orang untuk mengusik status orang lain :D