Salah satu teman blogging gw pernah menulis, untuk apa sih menulis di blog kalau hidup kita biasa biasa aja? Pernyataan ini membuat gw berpikir dan juga mempertanyakan eksistensi gw didunia nyata dan dunia maya (of course), eksistensi disini tentu ingin menjadi beda dan mempunyai pencapaian dalam hidup selain itu juga tanpa banyak orang sadari dan tidak hanya gw, bahwa keberadaan orang kita adalah kita ingin jadi relevan.
Relevan dalam artian kita mempunyai peran pada orang sekitar dan lingkungan, entah itu melakukan sesuatu yang ingin dilihat orang lain sebagai pertanda eksistensi kita atau melebihi dari hal itu. Internet memberikan wadah bagi siapa saja untuk menjadi relevan. Ingin disebut penulis? Bikin blog. Traveler? Rajin rajin posting gambar terbaru dilokasi wisata terdekat. Musisi Kamar? Rekam suara seadanya dengan genjrang genjreng lagu yang ribuan orang mungkin juga sama upload dan berharaplah jadi relevan. Ada banyak lagi cara untuk jadi relevan dengan menulis di profile bahwa kamu adalah movie lover, music listener, serial tv watcher dan hobby yang tidak jauh beda dari satu kelainnya.
Untuk menjadi relevan sangat diperlukan motivasi dan konsistensi yang tinggi, selain itu harus menghasilkan sesuatu juga menjadi alasan kenapa kita harus tetap menjadi relevan. Maka dari itu banyak orang yang berhenti melakukan sesuatu karena tidak menghasilkan apa apa. Yang terburuk adalah berhenti sama sekali tetapi ada juga berpindah dan merubah relevansinya agar up-to date dan tidak ketingggalan zaman.
Pada kenyataannya harapan dan keinginan untuk tetap terus melakukan sesuatu terhalang banyak hal, tiga hal yang paling krusial adalah tidak adanya Self-awareness, Self-control, dan juga Self-discipline. Tiga hal dasar tersebut yang seharusnya selalu di ingat kenapa kita harus tetap menjadi relevan.
Pertama adalah self-awareness, siapa sih kita? apa yang menjadi penyebab kita melakukan sesuatu? dan bagaimana kita menyadari potensi diri kita? Ketiga pertanyaan itu yang berlanjut kepada hal kedua, Self-control. Setelah kita menyadari diri sendiri selanjutnya kita haru mempunyai kuasa atas diri kita sendiri dalam melakukan apapun sehingga akan menghasilkan dasar yang ketiga, Self-discipline. Kunci segala sesuatu adalah menjadi disiplin terhadap diri sendiri dan itulah yang menjadi alasan kenapa kita harus dan bisa tetap menjadi relevan.
Pada akhirnya, catatan ini ditujukan pada diri gw sendiri untuk selalu mempunya gambaran dasar kenapa gw juga harus tetap menjadi relevan. Di era data dan catatan masih berbentuk tulisan digital. Dimasa depan mungkin apa yang gw tulis akan tetap relevan dimasa depan.