Gw suka sekali menulis, sejak gw mulai bisa membaca dan mengenal alfabet. Gw saat itu belum mengerti manfaatnya menulis. Pas SMA atau Aliyah, baru hobi menulis gw tumbuh. Saat itu gw terrtarik dengan dunia menulis lewat medium blog. Meskipun dulunya waktu SD gw pernah memulai menulis jurnal harian yang bisa dibilang proto-personal blog. Entah kenapa aktifitas menulis gw hilang semenjak kejadian pas teman SD gw yang iseng nemu dan baca harian jurnal gw yang saat itu ketinggalan di kelas. Dia gak termia dengan tulisan dan pandangan pribadi gw terhadap apa yang gw gambarkan tentang orang orang di kelas. Dan salah satunya adalah tentang dia. Meskipun itu sebenarnya jurnal pribadi, dia gak termia dan bilang nyebarin apa yang isi jurnal gw tulis ke semua orang. Semenjak saat itu gw gak nerusin untuk nulis melalui jurnal.
Beranjak masuk dunia remaja dan pendidikan pesantren yang gw dapat. Saat itu gw berkenalan dengan "dunia" akhirat. Dunia disini adalah dunia yang hanya mengurusi tetek bengek akhirat dimana aktifitas belajar agama melalui Bahasa Arab menjadi makan sehari-hari dengan konsep pembelajaran "datang, duduk, diam, dengarkan, dan disalin" dengan berbagai kitab kuning sebagai pengantar. Hal yang gw tulis adalah menterjemahkan kitab yang harus gw salin kedalam Bahasa Indonesia layaknya manuskrip suci sehingga menulisnya gw hanya seputar mencatat dan menyalin. Tidak lebih tidak kurang.
Baru, setelah hormon remaja gw mengenal kesempatan untuk berkomunikasi tanpa batas didunia maya dengan teknologi warnet. Gw tertarik menulis lagi sembari mencari hobi yang mendefinisikan gw dalam mengisi masa muda. Menulis adalah hal paling gampang dan praktikal dilakukan didunia penuh aturan keagamaan yang mereduksi aktifitas keduniaan seperti Internet. Sayangnya medium menulis gw memerlukan perangkat elektronik beserta koneksinya yang mustahil menulis secara langsung sehingga gw menulis lewat buku tulis dan nanti menyalinnya dengan mengetik di warnet jika ada kesempatan.
Saat itu gw berpikir untuk jadi penulis blog saja dengan format majalah. Menulis apa yang gw suka dan seenaknya tanpa harus di edit dengan meledak-ledaknya semangat gw untuk memperbaiki kualitas tulisan gw yang kebanyakan judulnya mengarang-ngarang sendiri. Hal itulah yang merupakan representasi dari semangat zaman dari ekpektasi seorang remaja yang mencari eksistensi dalam bentuk membuat karya.
Jadilah ketika gw beranjak SMA atau Aliyah, ketika "keduniaan" akhirat gw menjadi lebih kedunia. Gw keranjingan untuk belajar teknologi seperti Internet dan Blogging. Gw mulai konsistensi menulis dan posting tulisan di blog sebulan sekali. Setiap kali ada kesempatan seperti liburan bulanan yang memungkinkan santri pulang kekampung halaman dan keluar dari dunia pesantren, gw menggunakan waktu gw untuk mengunjungi warnet semalaman untuk posting dan mempelajari cara membuat dan menghias blog, kadang selain chatting dan bertukar Friendster gw melakukan blogwalking yang mungkin istilah ini sudah tidak terlalu popular karena kebanyakan penulis blog berubah haluan menjadi penulis di satu situs web aggregator seperti Kompasiana dan sejenisnya yang lebih cenderung bukan menjadi platform blog personal melainkan public space untuk sharing tulisan agar dibaca lebih banyak khalayak. Kadang gw "kabur" sesekali dari pesantren hanya untuk posting dan baca baca artikel tentang seputar blogging atau pernah ikut kompetisi blogging namun kalah. Dan itulah kira kira gambaran dunia kepenulisan blog gw 10 tahun lalu. Menulis sebulan sekali.
Saat ini, susah bagi gw konsisten menulis blog. Bukan karena keterbatasan alat maupun sarana, melainkan karena niat dan semangat gw gak sama seperti pas dulu awal belajar karena rasa penasaran dan naifnya tujuan gw nulis saat itu. Selain itu, distraksi dan prioritas gw juga berbeda karena dunia orang dewasa harus :membuang" hobi karena ada tanggung jawab disana yang harus gw pikul sebagai orang dewasa. Saat ini gw berada dalam level "sudah sampai" yang mana memberikan inilah yang bisa memberikan gw modal untuk tetap melanjutkan konsisten menulis atau sekedar berpuas diri karena bisa menulis beberapa paragraf yang temanya seputar menulis.